fPtFh9MOYDYCIXsMqZnULjYeLRvmL6GtPeki3xPR

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Pengikut

Hempaskan Toxic Demi Hidup Lebih Asik

Indonesia hanya memiliki 2 musim. Musim hujan dan musim kemarau. Jadi bulan Juli dan Agustus adalah bulan dengan musim peralihan alias gak jelas cuacanya. Kadang di pagi hari bisa diawali dengan matahari yang bersinar terik. Namun siang harinya bisa diterpa hujan dengan angin yang kencang. Jika sedang tidak fit, maka perubahan cuaca yang ekstrem ini dapat membuat krisis terhadap badan. 

Sepulangnya dari perjalanan ke Kerinci kemarin, entah karena kondisi badan yang menurun ditambah lagi dengan cuaca yang tidak pasti kaya perlakuan dia saya akhirnya kembali menyambangi rumah sakit. Padahal terakhir kali masuk rumah sakit itu kira-kira 3 tahun yang lalu. Sedihhhh :(

nginap di rumah sakit :(
Saya adalah seorang karyawan swasta juga penggiat pariwisata yang tentu saja memiliki aktifitas yang padat. Kejadian yang mengharuskan saya istirahat total ini benar-benar menghambat beberapa kegiatan yang sudah direncanakan. Hari-hari aktif saya untuk sejenak harus berjalan dengan tempo lambat.

Tinggal dan besar di kota industri mengharuskan saya menjadi mandiri. Sejak lulus sekolah beberapa tahun silam saya sudah mulai bekerja. Rumah yang berlokasi jauh dari pusat kota mengharuskan saya untuk berkendara cukup jauh dari rumah ke kantor. Bisa bayangin dong situasi macam apa yang saya lewati setiap harinya. Polusi dari asap kendaraan adalah teman akrab seperjalanan saya. Dengan kondisi kota Batam yang merupakan pulau kecil, semakin hari jalanan semakin penuh dengan kendaraan entah motor atau mobil, yang mengakibatkan debu jalanan semakin menguar oleh lalu lalang kendaraan.

Padatnya jalanan
Setiap hari saya bergelut dengan banyak sekali toxic. Saya harus mempersiapkan diri untuk menjalani hari aktif dengan sebaik-baiknya agar tidak stres. Saya sadar badan saya harus dibentengi dengan yang sehat-sehat agar tidak mudah lelah dan apesnya bisa berujung rumah sakit lagi.

Suatu hari saat sedang kepanasan dan kehausan, saya mampir di sebuah supermarket dan melihat Natsbee Honey Lemon. Kemasannya yang berwarna kuning langsung menarik perhatian saya. Gambar lebah yang lucu dan madu di depan kemasan cukup menggiurkan untuk menyegarkan dahaga. Tanpa pikir panjang langsung saya bawa pulang (dengan membayar dulu tentunya).


Dan ternyata rasanya enak banget. Tidak terlalu manis tapi menyegarkan. Saat pertama kali meminum, lidah kita akan dimanjakan dengan perpaduan rasa lemon dan madu. Dan setelah mencari tahu, ada banyak kandungan yang bisa membantu badan saya untuk menghadapi zat-zat negatif yang setiap hari saya hadapi, diantaranya :
1. Air
2. Gula
3. Bubuk madu
4. Lemon bubuk
5. Perisa sintetik lemon
6. Antioksidan asam askorbat

Kandungan yang cukup lengkap dalam sebotol minuman. Perpaduan antara lemon dan madu ini tentu saja semakin memperlihatkan bahwa ada vitamin C yang terkandung dalam Natsbee Honey Lemon. Seperti yang kita ketahui bersama vitamin C merupakan salah satu vitamin yang sangat dibutuhkan untuk kesehatan tubuh. Selain sehat, kemasan minuman ini juga mudah dibawa ke mana saja. 

Diselipkan di jok motor bagian depan? Bisa.

Natsbee Honey Lemon di jok depan motor
Diletakkan di dalam ransel? Jelas bisa.

Natsbee Honey Lemon di ransel untuk berpergian
Di atas meja kerja? TENTU BISA BANGETLAH KAK!

Natsbee Honey Lemon di meja kerja
Sejak menemukan Natsbee Honey Lemon hidup jadi lebih asik. Jadi sekarang kalau lagi 'berperang' dengan padatnya jalanan, stres karena lampu merah yang kelamaan, sesak nafas karena debu jalanan, saya gak perlu khawatir lagi.

Selalu sedia Natsbee Honey Lemon di tengah hiruk-pikuk kendaraan
Mengapa?

Tinggal menegak Natsbee Honey Lemon dan semua toxic tinggal DIHEMPASKAN!



-ameliasepta-

#AsikTanpaToxic

Related Posts
AmeliaSepta - LIFESTYLE AND TRAVEL BLOGGER
(masih) wanita, gampang ketawa dan bahagia, punya kemampuan bisa tidur di mana aja apalagi dalam pelukan kamu, mimpinya banyak tapi paling pengen jadi ibu untuk anak-anak kamu. Full timer - Dreamer; Part timer - Worker

Related Posts

1 komentar