fPtFh9MOYDYCIXsMqZnULjYeLRvmL6GtPeki3xPR

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Pengikut

Dukung Asian Games 2018 Lewat Karya Bersama Kominfo dan Bitread

Sudah membaca tulisan saya tentang Asian Games 2018?

BACA DONG!!!

Belum keren kalau belum baca! *promosi ceritanya*

Anyway, tulisan di atas saya ikutkan perlombaan menulis se-Indonesia yang dilaksanakan oleh Bitread bekerja sama dengan Kominfo. Dan tepat tanggal 25 Juli 2018, saya mendapat berita bahagia. Malam itu teman sesama blogger Kepri, Mbak Dian, memberikan link pengumuman dan tag nama saya.

Fokus kepada: Kepulauan Riau - Amelia Waruwu

Pertama kali melihat ada nama saya yang tertera di sana, saya tidak semata-mata percaya. Mungkin saja banyak "Amelia Waruwu" lainnya di Kepulauan Riau ini. Tetapi setelah mengingat kembali detail informasi yang saya kirimkan saat mendaftarkan tulisan, saya yakin bahwa tulisan saya adalah salah satu dari 34 tulisan terbaik lainnya. Langsung terharu dan bahagia banget. Dan lagi ketika melihat pengumuman yang menyatakan bahwa semua pemenang berhak untuk mengikuti writingthon (writing marathon) dan pembukaan Asian Games 2018 di Jakarta, saya langsung kehilangan kata.

OPENING CEREMONY ASIAN GAMES 2018 DI GELORA BUNG KARNO!

Bermimpi untuk melihat langsung upacara pembukaan perhelatan akbar se-Asia ini aja saya gak berani. Tapi sekarang saya bahkan diundang langsung untuk datang. Ini adalah apresiasi tertinggi terhadap dunia tulis menulis yang saya cintai.

Setelah pengumuman mengharukan yang sempat menggemparkan hati dan pikiran juga semua orang-orang yang silih berganti mengucapkan "selamat". Akhirnya pihak Bitread mengirimkan seluruh hal yang kami butuhkan mulai dari tiket pesawat, jadwal kegiatan, dan informasi lainnya agar proses kedatangan kami ke Jakarta berjalan dengan lancar.

DAN HARI YANG DINANTIKAN TIBA...

Kami dijadwalkan datang ke Ibukota pada tanggal 15 Agustus 2018. Pemenang dari Kepulauan Riau ada dua orang, yakni saya dari kategori blogger dan Cynthia Nofentari dari kategori pelajar/mahasiswa. Sebagai seorang karyawan swasta yang "fakir cuti", saya sempat khawatir tidak akan diberikan cuti karena bulan lalu baru saja melakukan perjalanan ke Kerinci. Tapi lagi-lagi saya diberikan kebaikan hati oleh semesta agar langkah kaki menuju Jakarta dimudahkan (terimakasih boskuh).

Ada cerita lucu sebelum berangkat ke bandara. Saya awalnya berencana hanya akan membawa ransel yang berisi laptop dan beberapa potong baju saja. Namun kerena mengumumkan secara heboh akan datang ke Jakarta, teman-teman banyak menitipkan makanan dari Batam. Saya tetap percaya diri nih tas tetep bakal muat. Saya bahkan tidak mencoba untuk packing terlebih dahulu malam harinya karena terlalu santai.

Dan saat pagi hari apa yang terjadi?

TASNYA GAK MUAT :))

Saya bengong. Ini gimana berangkat kalau gak ada tas. Saya harus sampai di bandara pukul 11.00 sedangkan sekarang sudah jam 08.00. Sebenarnya saya memiliki koper yang sedikit berukuran besar, namun akan dipakai oleh kedua orang tua saya yang esok harinya akan berangkat ke Thailand. Memutar otak lagi dan akhirnya salah satu sahabat meminjamkan kopernya (yang harus dijemput ke dengan waktu tempuh 1 jam perjalanan). Tidak ada pilihan lain. Setelah koper di tangan dan memasukkan semua barang-barang, saya langsung menuju bandara menggunakan gojek.

Beruntungnya saya telah melakukan proses check in secara online. Namun hal itu tetap membuat saya cemas ketinggalan pesawat. Apalagi kali ini saya menaiki maskapai "biru", atau yang dikenal dengan maskapai bintang lima alias jarang banget delay. Kalau ketinggalan pesawat bisa nangis sesenggukan :((

Bapak gojek yang baik hati ternyata mengerti kekhawatiran hati ini dan tiba di Bandara Hang Nadim tepat jam 11.00. Dengan menggeret koper dan tas ransel di pundak, saya berlari-lari melewati pos pemeriksaan bandara, kemudian bagasi, dan terakhir ruang tunggu. Yakin nih berat badan langsung turun huahahah. Setelah berjumpa dengan perwakilan dari Kepulauan Riau lainnya kategori mahasiswa, tidak lama setelah itu terdengar bahwa kami harus naik ke pesawat. Bayangkan kalau saya terlambat, entah bagaimana jadinya. Sedikit rahasia, ini adalah kali pertama saya terbang menggunakan maskapai ini. Agak-agak norak sebenarnya tapi tetep bakal saya ulas keseruannya di artikel yang berbeda.

Pada tahu ga nih kalau nama 3 maskot Asian Games 2018 berasal dari kata 
"Bhinneka Tunggal Ika"

Kami tiba di Bandara Soekarno Hatta pukul 14.30. Terlambat sekitar 20 menit dari jadwal karena padatnya aktifitas pesawat yang mendarat di terminal 3 membuat pesawat yang kami naiki harus mengantri terlebih dahulu. Ini juga adalah pengalaman pertama saya berjalan di terminal 3. Dan saya benar-benar dibuat tercengang. Dengan jalur sepanjang itu diberikan banyak sekali fasilitas untuk memudahkan para penumpang. Mulai dari eskalator datar (travelator), golf car untuk mempercepat sampai di tempat pengambilan bagasi, dan terpajang banyak sekali slide-slide yang sebagian besar adalah tentang Asian Games 2018. Jadi ini maksud "demam" yang disampaikan oleh Bapak Jokowi untuk menyambut perhelatan akbar ini.



Bandara Soekarno Hatta, terminal 3

Saat menunggu bagasipun, mata akan dimanjakan dengan sambutan yang lagi-lagi berkaitan dengan Asian Games 2018. Tidak hanya di bangunan bandara, semangat Asian Games 2018 juga terlihat pada seragam petugas yang hilir mudik di bandara. Mereka semua mengenakan seragam yang bertuliskan Asian Games 2018 dan tentu saja dengan maskot kebanggaan kita. Melihat Bhin-bhin, Atung, dan Kaka di mana-mana, membuat saya semakin bersemangat untuk mengikuti serangkaian acara yang telah dipersiapkan oleh Bitread dan Kominfo ini.

Saat menunggu bagasi akan disuguhi ini

Petugas menggunakan seragam dengan semangat Asian Games 2018

Kami berdua dari Kepulauan Riau ternyata adalah anggota terakhir yang ditunggu pada kloter penejemputan ini. Di ruang tunggu sudah berkumpul teman-teman dari berbagai provinsi. Teman baru tentu saja adalah sumber inspirasi baru. Menggunakan bus, kami semua melaju di tengah padatnya jalanan Ibukota menuju Hotel Millenium.

Karena kelelahan dengan drama keberangkatan dan sepanjang hari berlari-larian di bandara (anaknya emang hiperaktif ceritanya haha), selama perjalanan menuju hotel saya tertidur sesaat. Jakarta masih sama seperti saya meninggalkan kota ini dua tahun yang lalu, masih penuh dengan euforia pekerja, jalanan yang tumpah dengan desingan suara kendaraan, gedung pencakar langit yang membumbung tinggi atas sana. Hampir 2 jam bergelut dengan padatnya jalanan, kami tiba di Hotel Millenium. 

Senyum ramah seluruh petugas hotel menyambut kedatangan kami. Panitia yang telah terlebih dahulu hadir segera membagikan kunci kepada semua peserta writingthon. Dan lagi-lagi saya terjebak drama. Seluruh peserta telah mendapatkan kamar dan hanya tersisa 3 orang perempuan termasuk saya. Kak Ayu (blogger, Kalimantan Tengah) dan Angel (mahasiswa, Kalimantan Barat). Kami bertiga yang sudah kelelahan karena mereka berdua kebetulan mendapatkan hanya terduduk pasrah di lobi hotel menunggu pembagian kamar yang masih didiskusikan oleh panitia.

Sembari bercanda saya mengatakan kepada mereka "udah tenang aja, ntar kita dapat kamar VIP". Mereka yang mendengar hal ini tertawa, iya, karena hal ini emang lelucon yang layak untuk ditertawakan di tengah kelelahan yang mendera. Lima menit kemudian panitia memanggil kami dan memberikan kunci kamar. Kalau kalian sering membaca blog saya, kalian pasti tahu bahwa apapun yang saya ucapkan seringkali menjadi kenyataan, entah kebetulan entah tidak. Dan yap! Seperti yang saya ucapkan secara bercanda itu. Kami bertiga mendapatkan kamar VIP huahahahahahhaha :))

Tim kamar VIP :))
(dari kiri ke kanan: Kak Ayu, Angel, Amelia)

Setelah registrasi dan mendapatkan goodybag, kami langsung bergegas ke kamar untuk beristirahat sejenak dan mempersiapkan diri di acara pembukaan nanti malam. Dilanjutkan dengan makan malam, acara yang dinanti-nantikan tiba.

goodybag

Mbak Irma dari Bitrad membuka acara dengan hangat dan penuh gelak tawa. Ruangan yang penuh dengan teman-teman dari seluruh Indonesia mulai saling kenal dan akrab. Permainan diiringi lagu tema Asian Games yang dinyanyikan oleh Via Vallen menemani keseruan kami saling mengenal teman-teman dari berbagai daerah lainnya. Ternyata yang terjebak drama menuju ke Jakarta bukan cuma saya. Salah satu mahasiswa dari Jogja bahkan ada yang kehilangan laptopnya saat menuju Jakarta. Di cerita lain ada juga yang sampai rela mempercepat yudisium (iya, dia yudisium sendirian) demi bisa hadir di acara ini, cerita dari teman-teman daerah timur pun tidak kalah menarik. Selalu menyenangkan mendengarkan cerita inspiratif dari teman-teman baru.

Selamat datang di writingthon Asian Games 2018

Mbak Irma membuka acara

Suasana di ruangan yang penuh dengan saudara se-Indonesia

Nathalie dari Papua

Acara dilanjutkan dengan kata sambutan dari Pak Andi Muslim, selaku Wakil Ketua Kampanye Asian Games 2018 dari Kominfo, menuturkan pemikiran menarik.

Pak Andi Muslim, Wakil Ketua Kampanye Asian Games 2018 dari Kominfo

"Ada 3 tipe masyarakat dalam menyambut Asian Games 2018 ini. Yang pertama, mengetahui dan mendukung acara ini dan berdoa agar seluruh rangkaian acara berjalan dengan lancar, dan sudah sampai di situ saja. Kedua, yang mendukung lalu memposting video, foto, atau segala sesuatu yang berhubungan dengan Asian Games 2018. Dan yang ketiga, adalah yang mendukung dan berkontribusi lewat karya."

Dan itulah alasan kami semua berkumpul di tempat ini. Untuk melaksanakan kegiatan writingthon. Writingthon merupakan kepanjangan dari writing marathon. Yang artinya adalah kegiatan menulis yang dilaksanakan secara berkesinambungan selama acara berlangsung untuk menghasilkan sebuah karya. Dalam hal ini kami akan berkontribusi langsung dalam acara Asian Games 2018. Kami akan turut serta berpartisipasi dalam menyukseskan Indonesia sebagai tuan rumah pesta olahraga terbesar se-Asia ini lewat karya yang akan kami buat selama acara writingthon. Jantung saya berdebar, darah saya berdesir, ada semangat nasionalisme setiap kali mengingat peran penting saya, kami semua, ada di sini.

Acara yang seharusnya dilanjutkan oleh narasumber tamu yang sangat saya tunggu-tunggu, yakni Susi Susanti, salah seorang legenda atlet bulutangkis, tidak terlaksana karena beliau berhalangan hadir. Seluruh peserta kecewa namun tim Bitread langsung dapat mengobati kekecewaan dengan kembali menghidupkan suasana lewat komunikasi interaktif bersama peserta.

Kategori mahasiswa dari Kepulauan Riau

Setelah serangkaian acara, kami dipersilahkan untuk beristirahat dan mempersiapkan diri untuk kegiatan menulis yang sebenarnya esok hari. Semua kelelahan menguap berganti dengan semangat yang meluap. Isi kepala saya penuh dengan rasa kagum dan bangga, kepada acara ini, dan khususnya kepada semua teman-teman baru yang saya jumpai. Sebuah kehormatan bagi saya untuk dapat berbagi cerita inpiratif bersama kalian. Semoga kita dapat terus membanggakan Indonesia, lewat karya!




ameliasepta












Related Posts
AmeliaSepta - LIFESTYLE AND TRAVEL BLOGGER
(masih) wanita, gampang ketawa dan bahagia, punya kemampuan bisa tidur di mana aja apalagi dalam pelukan kamu, mimpinya banyak tapi paling pengen jadi ibu untuk anak-anak kamu. Full timer - Dreamer; Part timer - Worker

Related Posts

2 komentar

  1. Ah kak, kok seru banget sih.
    Aku juga liat foto2 kk di IG, selut sama kk..

    BalasHapus
  2. kan sudah ada pengalaman tuh kak? dari batam ke jakarta tas gak muat

    jadi ... kalau nanti dari jakarta ... beli tas ransel yang lebih gede

    jangan lupa buat aku ya? ... hehehe ...

    memang hebat kak amel dalam berkarya ... sampai bisa dipilih jadi pemenang

    dari dulu aku yakin ... kak amel bakal menjadi salah satu orang terkeren di kepri

    aamiin

    BalasHapus